SIMPATIK DAN KONSUMSI HIBURAN
Pertelevisian saat ini marak sekali dengan reality show
bertemakan dengan perjuangan atau penderitaan hidup seseorang, mengikuti
aktivitasnya, masuk kedalam lingkungannya dan tinggal dirumahnya selama
beberapa hari, untuk apa itu? Apakah itu bentuk solidaritas atau hanya mengeruk
keuntungan bagi pihak yang membuat acara? Banyak sekali air mata yang tumpah
saat acara itu diselanggarakan oleh sebab sang host memuncakan rasa kesedihan mereka dengan kata-kata yang mengulas kehidupan mereka yang berat, bukannya sebenarnya mereka
sudah tabah dan sudah mengikhlaskan hidup yang mereka alami? Tapi kenapa sang host mencoba untuk mengulas dan membuat
air mata mereka tumpah lagi dengan kata-kata yang semestinya jangan dibahas
lagi.
bukannya setelah sang host menelanjangi hidup mereka ada pihak yang merasa gagal dalam memperjuangkan hidupnya, contoh: sang suami yang memiliki istri dan anak yang tidak bersekolah, sehingga membuat mereka menumpahkan air matanya.
Apakah ini bentuk rasa sosial atau hanya membuat rating dari
acara tersebut laris? Pada kenyataannya acara seperti ini sangat dinikmati oleh
masyarakat, hmmm apakah yang menonton merasa simpatik? Ingin menolong mereka
dari kesulitan? Sekedar menonton? Merasa kehidupannya lebih baik setelah
menonton acara tersebut? Atau merasa setara seperti mereka sehingga merasa
tidak sendiri? apakah setelah menonton acara tersebut kalian merasa bersyukur dengan kehidupan kalian dengan menyajikan pemandangan kehidupan derita orang lain? berbagai pendapat dan sisi positif dan negatif setelah menyaksikan acara televisi seperti ini sangat beragam, bagaimana pendapatmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar