Minggu, 24 Maret 2013

MENJAGA UCAPAN



MENJAGA UCAPAN

   Tahukah anda seringkali ucapan yang menurut kalian lelucon itu justru malah menaruh dendam kepada seseorang, mungkin kalian seringkali tidak menyadarinya, ucapan adalah nada beserta kata kata yang setiap harinya kita lakukan kepada orang orang lingkungan sekitar, pengertian lain mengenai ucapan adalah perkataan menganut aturan-aturan yang jelas melalui unsur-unsur tata bahasa. Dan klarifikasi (pembagian) bahasa tersebut terbagi dalam dua jenis, yakni bahasa yang baik dan bahasa yang buruk. Dari sinilah nilai suatu perkataan ditentukan. Dan pengertian “Bahasa” di sini bukan hanya bahasa manusia, tapi segala macam bahasa, menjaga serta memposisikan dimana dan bagaimana kita berucap adalah sesuatu yang penting kita pahami, menyesuaikan dengan siapa kita berbicara juga hal terpenting yang harus kita perhatikan karena setiap orang memiliki pribadi yang berbeda beda, ada yang menghiraukan perkataan sebagai lelucon dan ada juga yang diam diam menaruhkan lelucon itu dalam hati dan menyisipkan rasa sakit hati malah lebih parahnya berujung dendam.
  Perkataan yang kurang terpuji khususnya berbentuk cacian, sangatlah  sering dilontarkan oleh manusia sehari hari. Misalnya, dalam percakapan langsung (face to face), dalam forum (rapat/perundingan), blog (melalui comments), media massa (twitter, facebook dll), mailing-list, dll. Dan tekniknya pun sangat beragam, mulai dari kata-kata kotor, akronim (singkatan kata), simbol, sindiran yang dimana membuat orang lain yang menerimanya merasa tersakiti
  Sebagai orang yang berpindidikan khususnya yang memeiliki nilai nilai agama serta etika berbicara sebaiknya kita mengutarakan rasa kesal atau unek unek kita dengan kata kata yang memang sepantasnya, bukan dengan kata kata yang kejam yang melontarkan kata kata seperti orang yang hidup dijalanan yang tidak memiliki pendidikan
  Nabi saw. pun juga mencaci orang-orang yang memang pantas diberi cacian. Misalnya, dalam hadits disebutkan tentang perumpamaan orang yang menarik kembali pemberiannya, beliau saw. menjulukinya seperti anjing yang menjilat kembali muntahnya contoh lain tentang perumpaan orang yang banyak berbicara tapi kosong akan pengetahuannya: air beriak tanda tak dalam
 Kata kata diatas jauh lebih baik dengan kata kata yang melontarkan kata kata kasar bahkan berucap binatang sebagai ungkapan kekesalannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar