MENJAGA UCAPAN
Tahukah anda seringkali ucapan yang menurut
kalian lelucon itu justru malah menaruh dendam kepada seseorang, mungkin kalian
seringkali tidak menyadarinya, ucapan adalah nada beserta kata kata yang setiap
harinya kita lakukan kepada orang orang lingkungan sekitar, pengertian lain
mengenai ucapan adalah perkataan
menganut aturan-aturan yang jelas melalui unsur-unsur tata bahasa. Dan
klarifikasi (pembagian) bahasa tersebut terbagi dalam dua jenis, yakni bahasa
yang baik dan bahasa yang buruk. Dari sinilah nilai suatu perkataan ditentukan.
Dan pengertian “Bahasa” di sini bukan hanya bahasa manusia, tapi segala macam
bahasa,
menjaga serta memposisikan dimana dan bagaimana kita berucap adalah sesuatu
yang penting kita pahami, menyesuaikan dengan siapa kita berbicara juga hal
terpenting yang harus kita perhatikan karena setiap orang memiliki pribadi yang
berbeda beda, ada yang menghiraukan perkataan sebagai lelucon dan ada juga yang
diam diam menaruhkan lelucon itu dalam hati dan menyisipkan rasa sakit hati malah
lebih parahnya berujung dendam.
Perkataan yang kurang terpuji khususnya
berbentuk cacian, sangatlah sering
dilontarkan oleh manusia sehari hari. Misalnya, dalam percakapan langsung (face
to face), dalam forum (rapat/perundingan), blog (melalui comments),
media massa (twitter, facebook dll), mailing-list, dll. Dan tekniknya pun
sangat beragam, mulai dari kata-kata kotor, akronim (singkatan kata), simbol,
sindiran yang dimana membuat orang lain yang menerimanya merasa tersakiti
Sebagai orang yang berpindidikan khususnya
yang memeiliki nilai nilai agama serta etika berbicara sebaiknya kita
mengutarakan rasa kesal atau unek unek kita dengan kata kata yang memang
sepantasnya, bukan dengan kata kata yang kejam yang melontarkan kata kata
seperti orang yang hidup dijalanan yang tidak memiliki pendidikan
Nabi saw. pun juga mencaci orang-orang yang
memang pantas diberi cacian. Misalnya, dalam hadits disebutkan tentang
perumpamaan orang yang menarik kembali pemberiannya, beliau saw. menjulukinya
seperti anjing yang menjilat kembali muntahnya contoh lain tentang perumpaan
orang yang banyak berbicara tapi kosong akan pengetahuannya: air beriak tanda
tak dalam
Kata kata diatas jauh lebih baik dengan kata
kata yang melontarkan kata kata kasar bahkan berucap binatang sebagai ungkapan
kekesalannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar